TopPDF ANALISIS GAYA BAHASA PADA CERPEN KARYA SISWA Analisis Gaya Bahasa Pada Cerpen Karya Siswa SMA Batik 1 Surakarta Tahun 2011/2012. dikompilasi oleh 123dok.com. Upload Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk menyampaikan ide, pikiran dan gagasan kepada pihak lain dalam suatu masyarakat. Secara

Hastag Pengacau Karya Mia Riska Rahmawati Jarum-jarum penunjuk angka terus berputar. Lebih dari dua buah sudut dibentuk olehnya. Bola mataku tak pindah fokus dari dua benda mengerikan yang berada di dekatku. Lembar kerja kosong tanpa revolusi dan jarum jam yang selalu berotasi. Terlihat jelas perbedaan antara dua benda ini. Mendambakan posisi juara dalam sebuah perlombaan dengan modal instan. Kurasa mustahil. Ditambah lagi dengan tipe penunggu inspirasi sepertiku. Mengharapkan ide-ide cemerlang dengan sendirinya datang padaku. Itu benar-benar ciri sikap konyolku. Sungguh konyol. Lembar kerja kosong ini tidak akan terisi sebelum waktu itu hampir tiba. Otakku terus memacu laju pikiranku. Menggambarkan karakter, setting, plot. Lagi-lagi semua ini masih betah tinggal di dalam kepalaku. Tak ada kerjasama antara jemari di atas keyboard dengan kepala ini. Sama sekali tak ada. Mataku lelah menatap lembar kerja putih berisi tiga buah kata ini. Hanya judul yang entah apa dan keterangan bahwa ini karyaku. Masih terus kupikirkan, menyusun kata-kata di dalam hatiku. Hatiku berisik, terus berbicara namun tak ingin berbagi cerita. Apa salahnya memberi tahu jari-jari yang terus menunggu ini. Jari ini hanya mampu bekerja setelah otak memerintahnya. Tapi hati? Kenapa hati tidak menyampaikannya pada otak? Dan kenapa juga otak tidak menngkap pesan dari hati? Jelas otak tak merespon, Hati saja tak ingin berbagi. Jemariku terus diam. Dengan mulut menganga dan mata memerah berkat perlakuan laptop sialan ini. “Ayo laptop! Rangkai kata-katamu sendiri. Ayo terisi! Isi lembar kerjamu sendiri dan beri piala itu untukku. “ Sikapku semakin konyol. Menggerutu hebat dengan benda mati ini. Dia tidak dapat menjalankan programnya sendiri. Dia tidak mampu. Tapi, apa jemariku juga bisa disebut seperti benda mati? Menunggu perintah dari otak sebelum memulai pengetikan singkat saja harus dapat izin dari kepala ini. Tak kusadari sedikit demi sedikit kata terangkai dalam lembar kerjaku. Aku semakin bergairah. Jemariku bergoyang dengan tempo cepat. Cepat semakin cepat. 180 menit menuju detik-detik pengumpulan naskah. Hatiku berdebar, peluhku bercucuran. Terasa panas, otakku berasap. Air, ya aku butuh air. Jari-jariku terus mengetik, merangkai kata-kata yang kusebut sudah cukup indah. Kuangkat kepalaku ke atas, tangan kuulur ke depan dan berkata,”Come On Al, You can do it!”. Aku bisa melakukannya. Aku bisa. Aku bisa. Penghargaan itu pasti jadi milikku. Kata-kata yang datang dari hati akan diminati banyak orang. Kesesuaian tema dengan kondisiku sekarang sangat mendukung. Setiap kalimat yang kuciptakan murni dari hati. Berlatar belakang kekesalan dengan dua benda yang kuperhatikan sejak tadi. Dan kini? Tercipta sebuah cerita pendek pengalamanku sendiri. Tanpa berpikir panjang, kubuka akun e-mail dan kukirimkan naskah singkatku segera. “Alhamdulillah, selesai juga. Aku sudah cukup lelah, aku butuh tidur sekarang.” Terlihat deretan nama peserta lomba di salah satu situs web setelah beberapa hari pengumpulan naskah ditutup. Tak ada namaku, tak ada karyaku. Apa salahnya?Apa karena waktu singkatku? Kurasakan kesal di dalam dada. Kucari penyebab mengapa aku dapat gagal di perlombaan ini. Bergabung menjadi peserta pun tidak. Sebuah kiriman menyusul setelah pemberitahuan peserta. Kiriman tersebut menjelaskan kembali aturan-aturan yang telah mereka tetapkan. Aku sadar betul, itu kesalahan bodohku. Namun apa itu kesalahan fatal? Tidak mencantumkan hastag di depan judul naskahku. Ahhhh.. kesalku semakin menjadi. Mengupat, menggerutu hebat. Tapi.. Tapi ini kesalahanku juga. Niatku hanya mengirim dan mengikuti lomba, untung-untung jadi pemenang. Setelah berimajinasi menjadi juara dan mendapat royalti, nyatanya peserta pun tak lolos. Rambu itu penting. Aku tidak akan menjadi penulis hebat jika berpura-pura tak melihat aturan main dari redaksi. Penulis yang baik selalu mencari kesalahan dari naskah yang telah dia ciptakan. Merevisi kembali naskahnya dengan cara menjadi editor sukarela bagi dirinya sendiri. Menulis bukan soal kemenangan di suatu perlombaan. Namun menulis adalah hasil kerjasama antara pikiran, perasaan dan reaksi jemari. Kerjasama yang baik tentu akan menghasilkan karya yang luar biasa. Tulisan menarik akan menarik pembaca, mereka akan terpikat dengan laju cerita. Aku tak boleh memperparah keadaan dengan selalu mengupat mereka. Sama saja halnya dengan aku mengupat diriku sendiri. Jelas ini kesalahanku. Belum jadi penulis profesional namun sudah sombong terlebih dahulu. Perilaku konyol ini tidak akan terulang. Jemariku tentu tidak akan membuat kesalahan ketikan lagi. Hatiku juga tak ingin salah dalam penyampaian pesan. Otak jelas tidak akan salah memerintah jari-jari pengetik. Tiga organ tubuh ini sudah berkerja dengan baik. Namun kerjasama mereka dikacaukan oleh sikapku yang tak mendukung kinerja mereka. Baiklah, mulai saat ini. Hasil tulisanku untuk pembaca, sedangkan proses ini akan kunikmati bersama ketiga organ tubuhku yang baik hati ini. Terima kasih Tuhan, terima kasih telah mengirimkan tiga saudara ini ke dalam hidupku. Karenaitulah saya tertarik untuk menulis Review buku yang ditulis berdasarkan pengalaman penulis sebagai seorang Trainer. B. Mendengarkan cerita atau pengalaman orang lain. C. Menulis. D. Bertindak menurut kemampuan. Blog post ini dibuat dalam rangka mengikuti Kompetisi Menulis Cerpen 'Tertib, Aman, dan Selamat Bersepeda Motor di
D Tujuan Belajar Anda diharapkan dapat mencatat hal-hal yang r lucu, haru, sedih, atau gembira; serta dapat r menulis karangan berdasarkan pengalaman orang lain ke dalam bentuk cerpen. Rupanya kondektur itu terlanjur jengkel. "Kalau ke Yogya itu tuker rupiah recehan yang banyak!" dengan nada meninggi. Turis ter sebut menjadi kebingungan. Saya segera mem bayar- kan ongkos untuk keduanya. Mereka berterima kasih, namun tetap dalam bahasa Inggris kepada saya "Have you any small rupiahs?" sambung turis itu. Saya pun menukar uang seratusan ribu itu dengan lima lembar dua puluh ribuan. Memasuki Jalan Malioboro kedua turis itu beranjak turun. "See you again, thank you, and bye," mereka berpamitan kepada saya. Karena kondisi bus cukup penuh, saya berinisiatif mengingatkan kondektur. "Mas, turisnya mau turun." Lagi- lagi kondektur itu belum dapat menghilangkan kedongkolannya."Minggir, minggir, wedhuse arep mudhun minggir, minggir, kambingnya akan turun," katanya. Tanpa diduga kedua turis memberikan jawaban, "Inggih wedhusipun, badhe mandhap, Mas. Mbenjing ampun dipun wangsuli malih nggih. Tumindhak menika mboten sae Ya, kambingnya mau turun, Mas. Besok jangan diulangi lagi, ya. Karena hal itu tidak baik." Sontak seluruh penumpang terkejut dan tidak kuat menahan tawa. Kedua turis itu berkata dengan luwes dan dibuat-buat seperti gaya bicara warga keraton. Tidak pelak, muka kondektur itu kemerah-merahan menahan malu. Sopir yang ikut mendengar pun juga ter- tawa terbahak-bahak. Mungkin karena malu, kondektur itu lantas pindah ke pintu belakang. Bus berhenti agak lama di depan mal Malioboro. Kedua turis itu pun tidak kalah iseng mendekati kondektur kembali. "Mbenjing mboten usah dados kondektur nggih. Panjenengan saenipun dados satpam mal menika mawon, sahengga panjenengan asring kepanggih kawula Besok tidak usah jadi kondektur ya, Anda baiknya jadi satpam mal ini saja, jadi dapat sering bertemu saya," kata turis itu. Semakin malu, kondektur itu pura-pura tidak mendengar dan berjalan mendekati sopir. "Asem aku kapusan sialan saya tertipu," ujarnya. Sopir tersebut justru menertawakannya "Syukur, kapokmu kapan," katanya. Kemudian, bus berjalan lagi. Kini giliran turis itu masih belum puas ngerjain kondektur, mereka berteriak saat bus bergerak. "Be carefull, ngati- ati ya Hati-hati ya." Kami semua di dalam bus hanya dapat tertawa menyaksikan hal ini. Ternyata mereka fasih berbahasa krama inggil bahasa Jawa tingkat paling tinggi. Diceritakan oleh Sulis Styawan Sumber Harian Republika, 29 Agustus 2004 Setelah Anda mendengarkan cerita tersebut, apa yang Anda rasakan? Menarikkah? Ungkapkan perasaan Anda terhadap cerita tersebut. Dapatkah Anda mencatat bagian-bagian cerita yang Anda anggap lucu atau menarik? Berikut catatan hal lucu dari cerita tersebut. Bandingkanlah dengan catatan yang Anda buat. Sekarang, buatlah sebuah karangan berdasarkan cerita atau pengalaman orang lain ke dalam sebuah cerpen. 1. Saat kondektur bus minta ongkos, turis itu memberikan selembar seratusan ribu rupiah. Kondektur "Yo genah ora duwe jujul ndo londo". Namun, secara mengejutkan turis itu menjawab, "punya saya seratusan ribu semua". Ia katakan dalam bahasa Indonesia. 2. Lagi-lagi kondektur belum dapat menghilangkan kedong- kolannya. "Minggir-minggir, wedhuse arep mudhun". Untuk kedua kalinya tanpa diduga turis itu menjawab, "Inggih wedhusipun, badhe mandhap, mas. Mbenjing ampun dipun wangsuli malih nggih tumindhak menika mboten sae. Tak pelak lagi muka kondektur kemerah-merahan menahan malu. Ternyata turis itu fasih berbahasa krama inggil. 1. Tulislah cerita pengalaman menarik orang lain yang pernah Anda dengar. Setelah selesai, ceritakanlah di depan kelas dengan intonasi dan ekspresi yang tepat sehingga pendengar dapat membayangkan dan merasakan suasana cerita. Lakukanlah secara bergantian. 2. Saat teman Anda bercerita, dengarkanlah dengan saksama. Kemudian, catatlah hal-hal lucu, haru, atau menarik dari cerita tersebut. 3. Kemukakanlah isi cerita teman Anda tersebut berdasarkan catatan yang telah Anda buat. Kemudian, mintalah pendapat teman Anda, apakah sudah sesuai atau belum? 4. Kumpulkanlah cerita yang telah Anda tulis, kemudian klipinglah. Perbanyaklah sesuai jumlah siswa sehingga masing-masing menda patkannya. Kliping ini akan menjadi dokumentasi yang menarik pada kemudian hari. Contoh format kliping dapat Anda lihat pada Pelajaran 6 r 3BOHLVNBO EBQBU EJBSUJLBO TFCBHBJ QFOZBKJBO TJOHLBU dari suatu karangan asli, dengan tetap menjaga urutan isi dan sudut pandang pengarangnya. Dengan demikian, merangkum merupakan kegiatan mempersingkat bacaan dari sebuah teks tanpa mengubah urutan isi teks aslinya. r ,BSBOHBO BSHVNFOUBTJ NFSVQBLBO LBSBOHBO ZBOH memberikan alasan kuat dan meyakinkan agar pembaca mengikuti dan mengakui kebenaran gagasan penulis. r $FSJUB SBLZBU CFSCFOUVL QSPTB UFSCBHJ NFOKBEJ UJHB golongan, yakni mite, legenda, dsan dongeng. r .JUFBEBMBIDFSJUBSBLZBUZBOHEJBOHHBQCFOBSCFOBSUFSKBEJ dan disucikan. r -FHFOEB BEBMBI DFSJUB SBLZBU ZBOH EJBOHHBQ CFOBSCFOBS terjadi namun tidak disucikan. r %POHFOH BEBMBI DFSJUB SBLZBU ZBOH EJBOHHBQ CFOBSCFOBS terjadi atau bersifat imajinasi belaka Intisari Pelajaran 6 Releksi Pelajaran 6 Setelah menguasai pelajaran ini, Anda telah mahir mencatat pokok-pokok penting yang terdapat dalam sebuah buku serta telah mahir merangkum seluruh isi teks buku. Anda juga akan mahir menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentasi. Kemampuan menulis gagasan akan berdampak positif terhadap kemampuan anda dalam memahami cerita rakyat dan menemukan hal-hal menarik tentang tokoh di dalam cerita rakyat tersebut. Dengan demikian, Anda akan menjadi mahir menulis karangan. 2. Mengapa cerita Sangkuriang dan asal mula nama Buleleng dimasukkan ke dalam cerita legenda? 3. Kemukakanlah tanggapan Anda terhadap per ma salahan berikut. 4. Tentukanlah pernyataan yang termasuk fakta dalam bacaan soal nomor 3. 5. Susunlah kata berikut ada yang terlewat secara alfabetis, kemudian buatlah kalimatnya. a. kondisi d. dana b. situasi e. investasi c. proyek ISPA Infeksi Saluran Pernapasan Atas adalah satu dari sepuluh pembunuh utama di dunia. Menurut Organisasi Ke sehatan Dunia WHO, ISPA pe nyebab kematian utama di tempat pengungsian dan wilayah bencana. Bersama penyakit infeksi saluran pencernaan, ISPA dapat membunuh seperempat dari jumlah total pengungsi. Wabah ISPA terakhir di Indonesia terjadi pada pertengahan Desember 2004, menewaskan 108 anak balita di pedalaman Paniai, Papua. Sumber Harian Koran Tempo, 6 Juni 2005 bahwa pihaknya akan tetap dalam prinsip semula, yakni menata kawasan Tanah Abang secara terpadu dan kompre hensif. Ter masuk membongkar dan membangun kembali Blok B-E Pasar Regional Tanah Abang, Jakarta Pusat. Selain itu, sesuai hasil rapat pihak PD Pasar Jaya bersama Walikota Jakarta Pusat, Muhayat, Minggu 5/12 malam, semua pedagang kaki lima PKL di kawasan Tanah Abang tetap diter tib kan. Mengenai putusan sita jaminan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas Blok B-E, Prabowo menegaskan tidak ter pengaruh kebijakan Gubernur DKI Fauzi Bowo. Pasalnya, berita acara sita jaminan itu belum ada pem- beri tahu an pengadilan kepada PD Pasar Jaya sebagai pemilik aset. ’Kabarnya, berita acara sita ditandatangani pengurus pedagang Sofyan Maghfud, padahal statusnya hanya penye wa malah sudah habis masa hak pakainya.’’ Ketua Pansus DPRD DKI Maringan Pangaribuan mengatakan, pansus ber anggotakan 23 orang termasuk ketua dan wakil ketua mulai bekerja, besok mencari data dan masukan dari berbagai pihak terkait. Sumber Harian Media Indonesia, 7 Desember 2007 1. Bacalah informasi berikut ini. Apakah Anda pernah mewawancarai seseorang narasumber? Dalam pelajaran ini Anda akan belajar memilih narasumber untuk diwawancarai dan menyusun daftar pertanyaan dengan memerhatikan kelengkapan isi apa, siapa, di mana, kapan, meng- apa dan bagaimana. Selain itu, Anda akan belajar membaca sastra Melayu klasik, terutama untuk menentukan strukturnya, serta menemukan nilai-nilai dalam karya sastra melayu klasik. Anda juga akan belajar mendiskusikan puisi remaja dan membahasnya berkenaan dengan gambaran pengindraan, perasaan, pikiran, dan imajinasi melalui diskusi. Sumb er Doku mentasi Penerbit Kehidupan Masyarakat 7 Pelajaran Peta Konsep menjadi bertujuan terdiri atas dengan cara mengetahui Menulis hasil wawancara bentuk paragraf dengan ejaan yang tepat Membaca sastra melayu klasik r UPLPI r BMVS r MBUBS r TVEVUQBOEBOH r HBZBCBIBTB r UFNB r BNBOBU menentukan strukturnya Mendiskusikan puisi memarafrasekan puisi makna puisi nilai-nilai yang dikandung puisi Alokasi waktu 12 jam pelajaran terdiri atas Kegiatan Berbahasa dan Pernahkah Anda menyaksikan kegiatan wawancara? Siapakah yang biasanya melakukan wawancara? Kegiat an wawancara biasanya dilakukan oleh reporter atau wartawan. Wawancara merupakan kegiatan komunikasi lang sung yang umumnya berisi tanya jawab dengan seseorang narasumber. Misalnya, wawancara seorang wartawan dengan seniman yang telah Anda baca pada teks berita dalam pembelajaran 3A. Berita "Sanggar Musik Septime, Lahirkan Pemusik Pro- fesional" merupakan laporan hasil wawancara dengan nara- sumber. Dengan laporan hasil wawancara tersebut, penonton akan mengetahui dengan jelas tentang masalah yang dibahas, yakni mengenai Sanggar Musik Septime. Dari berita itu pun Anda akan mengetahui pokok-pokok informasi yang diperoleh dari hasil wawancara.
1 Berdasarkan Jumlah Kata. 1. Cerpen mini: jenis cerpen ini terdiri dari 750-1000 kata. 2. Cerpen ideal: jenis cerpen ini terdiri dari 3000-4000 kata. 3. Cerpen panjang: jenis cerpen ini terdiri dari 4000-10.000 kata. 2. Berdasarkan Teknik Pengarangan. 1. Well made short story: jenis cerpen yang memungkinkan penulis fokus terhadap satu plot saja.
Buatlahcerita pendek berdasarkan pengalaman hidup (pengalaman sendiri atau orang lain) 2. Tentukanlah topiknya yang menarik dan dianggap khas atau langka. 3. Catatlah kata-kata kunci yang berkaitan dengan topik. 4. Susunlah menjadi kerangka cerpen secara kronologis. 5. dankompetensi dasar menulis cerpen berdasarkan kehidupan diri sendiri. dan menulis cerpen berdasarkan pengalaman orang lain. Pembatasan pada penelitian dilakukan pada siswa kela. s X. II SMAN 1 Langsa. Pembatasan pada kearifan lokal adalah cerita atau topik yang berkembang dan dibudayakan di masyarakat Aceh. Cerpenberdasarkan pengalaman orang lain. Observasi dapat dilakukan dengan melihat peristiwa mendengar cerita orang lain atau pengalaman pribadi. Adapun sumber data dari penelitian ini adalah siswa kelas. Cerpen fiksi merupakan jenis cerpen yang memiliki tema fantasi. 1 Buatlah sebuah cerita pendek berdasarkan pengalaman hidup yang kamu alami sendiri ataupun pengalaman orang lain. 2. Tentukanlah topiknya yang menarik dan dianggap khas atau langka. 3. Catatlah kata-kata kunci yang berkaitan dengan topic, lalu susunlah menjadi kerangka cerpen secara kronologis. 4. m6I2.
  • qd0ziay9sj.pages.dev/13
  • qd0ziay9sj.pages.dev/196
  • qd0ziay9sj.pages.dev/342
  • qd0ziay9sj.pages.dev/15
  • qd0ziay9sj.pages.dev/223
  • qd0ziay9sj.pages.dev/201
  • qd0ziay9sj.pages.dev/308
  • qd0ziay9sj.pages.dev/127
  • qd0ziay9sj.pages.dev/20
  • cerpen berdasarkan pengalaman orang lain